Virus komputer saat ini semakin banyak jumlah dan jenisnya. Walaupun penangkal virus (antivirus) terus dikembangkan, ternyata pembuat virus pun sekarang semakin canggih.
Bahkan, menurut sebuah penelitian tentang penyebaran virus dan kejahatan cyber lainnya, para pembuatnya juga mengadopsi taktik dan strategi bisnis terkini untuk dapat menyebarkan kode jahatnya dan memancing calon korbannya.
Seperti kita tahu, sebuah bisnis biasanya mengamati dan mempelajari apa saja yang sedang menjadi trend dari para calon konsumennya, di antaranya dengan mengikuti berita-berita hangat teraktual dan memanfaatkannya sebagai salah satu media penyampaian pesan-pesan produk bisnisnya.
Demikian juga dengan para pembuat virus ataupun program jahat lainnya, kini mereka juga mengikuti berita populer untuk ikut memanfaatkannya sebagai alat penarik minat dari calon korbannya, misalnya agar si calon korban tertarik untuk membuka link menuju situs-situs berbahaya yang sengaja dibuat oleh pembuatnya.
Berbagai program jahat ini termasuk virus, dan juga jenis kejahatan lainnya yang pasti merugikan, seperti mencuri informasi pribadi, membobol sebuah situs, melakukan pencurian uang secara online, dan lain-lain.
Berikut adalah berita yang saya kutip dari situs TempoInteraktif.
*
Para pelaku kejatan internet memperbarui taktik mereka dalam menebar virus. Kini mereka juga beroperasi layaknya usaha bisnis, menerapkan strategi yang sering dipakai perusahaan, dan bekerjasama dengan pihak lain untuk meningkatkan dampak kejahatan mereka.
Sejumlah taktik baru ini dilaporkan dalam Cisco 2009 Midyear Security Report yang dirilis perusahaan sistem jaringan internet Cisco, awal bulan ini. Salah satu taktik yang digunakan adalah mengikuti dan memanfaatkan kejadian terkini. Misalnya terkait wabah H1N1 atau Flu Babi yang merebak April lalu.
Para pelaku kejahatan langsung memenuhi internet dengan spam berisi iklan obat pencegahan, lalu ditautkan ke situs perusahaan farmasi palsu. Mereka juga mendompleng berita-berita utama untuk menyerang korban.
Kepala peneliti keamanan Cisco, Patrick Peterson mengatakan, mengamankan jaringan internet selalu berubah karena ancaman yang makin canggih untuk menerobos jaringan perusahaan dan mencuri data-data.
“Paling mengejutkan dari temuan kami adalah bagaimana para pelaku kejahatan cyber tak hanya menggunakan kemampuan teknis untuk menjaring lebih banyak korban dan tidak terdeteksi, tapi juga memperlihatkan ketajaman bisnis yang cukup handal,” ujarnya.
Laporan tengah tahunan ini menggarisbawahi strategi bisnis dan teknik yang paling sering digunakan para pelaku kejahatan untuk menerobos jaringan perusahaan, membahayakan situs web, mencuri informasi pribadi serta uang.
*
Dari berita ini kita selayaknya semakin waspada terhadap pesan-pesan yang disampaikan misalnya melalui email, atau link tertentu dari sebuah situs, yang mungkin tampaknya penting dan terlihat seperti membantu kita mencari sebuah informasi.
Kalau di Indonesia, bisa saja misalnya ada sebuah virus/link mendompleng berita terorisme yang sedang ramai dibicarakan, lalu memberitahu sebuah link tentang email dari Noordin M. Top, ternyata malah mengarah ke situs berbahaya. Bisa aja kan...?
Yang sering terjadi di sini memang sebuah program jahat memanfaatkan ketenaran artis, seperti kasus virus Sandra Dewi, atau juga Michael Jackson. Atau mungkin saja bakal ada yang memanfaatkan berita heboh terbaru tentang video Marshanda.
Kesimpulannya, jangan sembarangan mengaktifkan sebuah link. Bahkan kalau pun misalnya sebuah email tampak seperti dikirimkan oleh teman kita, dan di dalamnya berisi sebuah attachment, sebaiknya jangan langsung dibuka, tetapi konfirmasikan dulu kepada pengirimnya, apa benar dia yang sengaja mengirim email tersebut berikut attachmentnya.
Banyak juga terjadi kasus, di mana sebenarnya teman anda itu tidak mengirimkannya, melainkan email itu terkirim secara otomatis oleh virus/spyware yang telah menginfeksi komputer teman anda itu.
Memang tindakan konfirmasi ini sedikit merepotkan, tapi paling tidak anda lebih tenang dan merasa aman.
Be wise... :D
.
|
|
0 comments:
Post a Comment